Mari kita mulai dengan membahas apa yang dimaksud dengan stres. Stres berarti hal-hal yang berbeda untuk orang yang berbeda berdasarkan latar belakang mereka dan kondisi emosi dan fisik mereka saat ini. Bagi sebagian orang, susu yang tumpah di atas meja menyebabkan reaksi emosional yang besar. Bagi yang lain, tangki yang menggelinding di ruang tamu mungkin dipandang hanya sebagai pengalaman hidup yang lain!
Untuk tujuan topik ini, saya akan mendefinisikan stres sebagai reaksi manusia terhadap kekuatan yang cenderung mengganggu keseimbangan fungsional (fisiologis) normal kita (ekuilibrium). Stres, dalam pengertian umum ini, mengacu pada kondisi buruk atau kondisi yang mempengaruhi kesehatan normal kita. Stres seperti itu dapat dipaksakan pada kita oleh, misalnya, pekerjaan, pasangan, orang lain, diri kita sendiri, atau dengan mengatur jadwal harian kita terlalu ketat.
Untuk hampir semua dari kita, tekanan nyata pertama kita sedang ditelan oleh udara dingin ketika kita tergelincir dari kenyamanan hangat rahim ibu kita. (Aku tidak tahu tentang kamu, tapi aku menangis seperti bayi!)
Reaksi apa yang dapat menyebabkan stress pada seseorang dengan lupus yang sama dengan orang yang sehat?
Banyak gejala telah dikaitkan dengan stres pada orang normal maupun orang-orang dengan lupus. Gejala-gejala ini termasuk:
tidur yang buruk atau tidak memadai (insomnia),
kegelisahan,
depresi,
serangan panik,
sakit kepala,
konsentrasi yang buruk,
Nyeri otot,
peradangan kulit (eksim),
radang sendi (arthritis),
sindrom iritasi usus (spastic colitis),
sembelit dan
diare,
tekanan darah tinggi (hipertensi),
beberapa jenis sakit maag,
serangan asma,
dorongan seks menurun, dan
bahkan beberapa kanker.
Gejala-gejala ini, atau kombinasi apa pun darinya, dapat memengaruhi seseorang yang menderita stres.
Dalam hal apa stres dapat mempengaruhi pasien penderita lupus?
Pertama-tama, pada beberapa pasien lupus (seperti pada orang tanpa lupus), stres dapat menyebabkan efek langsung atau tidak langsung. Stres, bagaimanapun, dapat mempengaruhi seseorang dengan lupus dalam satu dari tiga cara.
Stres dapat menyebabkan reaksi yang sama yang dapat terjadi pada setiap orang yang tidak memiliki lupus.
Stres dapat dikaitkan dengan (mencetuskan atau memulai) penampilan pertama lupus mereka.
Stres dapat dikaitkan dengan flare-up penyakit yang sudah ada.
No comments:
Post a Comment